Kediri
(Inmas) – Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Kediri bekerja sama dengan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar Focus Group
Discussion (FGD) bertema “Pencegahan Perceraian dari Hulu: Peran Edukasi
Pra-Nikah dan Dukungan Komunitas di Tengah Dinamika Pernikahan Kontemporer.”
Kegiatan berlangsung
pada Senin, 27 Oktober 2025, di Aula Atas lantai 2 Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Kediri.
FGD ini bertujuan memberikan perhatian terhadap meningkatnya angka perceraian di Indonesia serta mendukung program Bimbingan Perkawinan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Acara dibuka oleh Kasi
Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Agus Salim. Dalam
sambutannya, ia menyampaikan bahwa pencegahan perceraian perlu dilakukan sejak
dini melalui penguatan pemahaman calon pasangan suami istri tentang hak dan
kewajiban dalam rumah tangga.
“Kegiatan ini menjadi
bagian dari upaya membekali penghulu dan penyuluh agama agar lebih optimal
dalam memberikan edukasi pra-nikah dan pembinaan keluarga,” ujar Agus Salim.
Kegiatan diikuti oleh penghulu
dan penyuluh agama Islam dari 26 Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten
Kediri. Mereka berperan aktif dalam diskusi untuk berbagi pengalaman serta
merumuskan langkah-langkah pembinaan keluarga sakinah di masyarakat.
Dari pihak UINSA Surabaya, hadir sebagai narasumber Dr. Nabiela Naily, Dr. Siti Tatmainul Qulub, Moh. Bagus, M.H., dan Zainatul Ilmiyah, Mereka memaparkan hasil kajian akademik terkait faktor-faktor penyebab perceraian dan strategi memperkuat ketahanan keluarga melalui pendekatan edukatif dan sosial.
Melalui kegiatan ini,
diharapkan terjalin sinergi antara akademisi, penghulu, penyuluh, dan
masyarakat dalam membangun keluarga yang harmonis serta menekan angka
perceraian di Kabupaten Kediri.


