Kediri, 15 September 2025 — Langkah kecil sering menjadi awal dari perubahan besar. Itulah semangat yang menyelimuti Kegiatan KMB CARE “IPARI Menyapa, Moderasi Menyatu” yang hari ini resmi dimulai di Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Program yang akan berlangsung setiap Senin, mulai 15 September hingga 22 Desember 2025 ini, menyasar Kampung Moderasi Beragama (KMB) sebagai ruang hidup kerukunan dan praktik baik moderasi beragama di akar rumput.
Acara perdana dilaksanakan di rumah M. Zaini, seorang tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat yang selama ini menjadi teladan dalam menjaga harmoni lintas iman. Kehadirannya, beserta para pemuka agama, menandai bahwa moderasi bukanlah wacana elitis, melainkan kenyataan yang dihidupi sehari-hari. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Gampeng, Ketua MUI, Penghulu, penyuluh agama, staf KUA, tokoh NU, Muhammadiyah, LDII, serta tokoh agama Kristen, Katolik, dan penghayat kepercayaan. Turut hadir Tim KMB Care IPARI Kabupaten Kediri bersama Kepala Subbag TU Kemenag Kabupaten Kediri, H. M. Tontowi Jauhari, M.Pd.I, yang secara resmi membuka kegiatan.
Dalam sambutannya, H. M. Tontowi Jauhari menyampaikan bahwa KMB Care bukan sekadar program formalitas, melainkan ikhtiar nyata untuk merawat kebersamaan. “Moderasi beragama adalah kearifan kita bersama, dan tugas kita adalah memastikan nilai itu tidak berhenti di slogan, tetapi hadir dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Sambutan tuan rumah, M. Zaini, semakin menguatkan pesan itu. Ia menegaskan pentingnya dialog sebagai jembatan yang mempersatukan perbedaan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan dialog terbuka yang dipandu Ketua Daerah IPARI Kabupaten Kediri, Dr. Alfiatu Solikah, S.Ag., M.Pd.I.. Dalam pengantarnya, Ketua IPARI menegaskan bahwa tujuan kegiatan adalah memperkenalkan penyuluh agama sebagai sahabat masyarakat: hadir, mendengar, berbagi inspirasi, dan menumbuhkan harmoni. Dialog ini menggali testimoni masyarakat tentang kerukunan yang sudah berjalan, cara menyelesaikan perbedaan pendapat, harapan dan tantangan dalam menjaga keharmonisan, hingga ide-ide sederhana untuk memperkuat harmoni di tengah keberagaman.
Hasil dialog menunjukkan bahwa praktik moderasi di KMB Gampeng telah menjadi bagian dari denyut kehidupan warga. Dalam kegiatan kepanitiaan desa, seluruh agama dilibatkan tanpa sekat. Di tempat ibadah, imam salat tidak dibatasi oleh perbedaan organisasi masyarakat Islam. Bahkan dalam perayaan Hari Besar Islam (PHBI), panitia juga melibatkan pemeluk agama lain, menandakan bahwa toleransi dan kerja sama telah menjadi budaya yang mengakar.
KMB Care bukan hanya tentang mendengar, tetapi juga tentang mengapresiasi dan memperkuat nilai-nilai lokal yang telah terbukti menjaga keharmonisan. Program ini akan terus berjalan ke kampung-kampung moderasi lain, membawa pesan bahwa kerukunan tidak dibangun oleh kebijakan semata, tetapi lahir dari kepedulian warga yang saling menghormati.
Melalui KMB CARE “IPARI Menyapa, Moderasi Menyatu”, IPARI Kabupaten Kediri ingin menegaskan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, tetapi anugerah yang dapat memperkaya kehidupan bersama. Dari Gampeng, gema harmoni ini diharapkan menjalar ke seluruh lapisan masyarakat, menjadi teladan bahwa perbedaan bisa dirayakan tanpa mengorbankan persaudaraan. Dengan langkah sederhana namun bermakna ini, moderasi beragama bukan lagi slogan, tetapi budaya yang tumbuh dari bumi pertiwi.


