Kediri (Inmas) - Di lereng indah Gunung Wilis, tepatnya di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, semangat moderasi beragama tumbuh sejuk seperti udara pegunungan. Kegiatan Kampung Moderasi Beragama (KMB) Care IPARI Menyapa, Moderasi Menyatu hadir sebagai teladan hidup dalam keberagaman, dengan tujuan mendengar, berbagi inspirasi, dan menumbuhkan harmoni.
Rombongan tim yang dipimpin Ketua IPARI, Dr. Alfiatu Solikah, S.Ag., M.Pd.I., bersama perwakilan Kantor Kementerian Agama, Lilik Bopo Lelono, S.PAK., M.Si., memulai perjalanan dari Balai Desa Blimbing. Disambut hangat oleh Kepala Desa Djoeari (Kristen), Modin Suprianto (Islam), dan Kaur Kesra Mianto (Kristen), suasana akrab langsung terasa. Kehadiran para penyuluh agama ditegaskan sebagai “sahabat masyarakat” yang senantiasa membersamai kehidupan umat.
Harmoni di Teras Warga
Di sebuah rumah warga yang terletak di antara gereja dan masjid, para penyuluh seperti Eni Masdiana, S.Ag. dan Damayanti (Hindu) berdialog dengan masyarakat. Warga dengan jujur menyampaikan bahwa keberadaan gereja dan aktivitas keagamaannya tidak pernah menimbulkan gangguan. Justru, mereka berbagi cerita tentang bagaimana kerukunan dipelihara dengan saling menghormati. Dari sinilah lahir testimoni berharga: “Kami berbeda iman, tapi kami tetap satu sebagai warga Blimbing.”
Ngopi Moderasi di Bukit Duraemont
Perjalanan berlanjut ke warung kopi di kawasan wisata Agrowisata Bukit Duraemont. Di sana, Mochamad Muslih dari Seksi Moderasi Beragama bertemu dengan para tokoh pemuda desa. Dengan suasana santai, mereka berbagi cerita sukses menjaga kerukunan dan mengidentifikasi tantangan ke depan. Para pemuda berharap harmoni terus dijaga dengan langkah sederhana: saling sapa, saling bantu, dan saling jaga di tengah perbedaan.
Teras Masjid dan Gereja, Saksi Kehangatan Dialog
Kunjungan berikutnya membawa tim ke Masjid As-Sa’adah Blimbing. Di teras masjid, Suprianto, tokoh agama Islam setempat, berdialog hangat dengan penyuluh agama Muh. Sulthon Amin, M.Pd.I. dan Muhammad Mahsun, S.Sos.I.. Diskusi dilanjutkan di teras Gereja Baptis Indonesia Syalom Blimbing, bersama Gembala Sidang Yanuar Krisna Bayu P. Kedua rumah ibadah itu menjadi saksi nyata bagaimana moderasi beragama sudah lama dipraktikkan di Blimbing: saling menjaga, saling menghormati, dan bersama mencari solusi ketika ada perbedaan.
Akhir yang Menguatkan: Foto Bersama, Pesan Bersama
Kegiatan ditutup dengan kebersamaan penuh makna di Taman Agrowisata Bukit Duraemont Blimbing. Seluruh tim berfoto bersama Kepala Desa, perangkat desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat. Senyum yang terpancar menjadi bukti bahwa di Desa Blimbing, moderasi bukan sekadar wacana, melainkan laku hidup sehari-hari.
Kegiatan KMB Care IPARI Menyapa, Moderasi Menyatu di Blimbing membuktikan bahwa kerukunan bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang bisa diwujudkan jika masyarakat mau mendengar, berbagi, dan saling menjaga. Dari lereng Gunung Wilis, sebuah pesan kuat bergema: “Perbedaan adalah anugerah, harmoni adalah pilihan.”


