Pencarian

Kemah Penyuluh Agama Kediri Raya Resmi Dibuka, 560 Penyuluh Lintas Agama Siap Perkuat Moderasi dan Kerukunan

Kab. Kediri ( Inmas) Suasana semangat dan kekompakan lintas iman menyelimuti Bumi Perkemahan 360 Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, saat pembukaan kegiatan Kemah Penyuluh Agama Kediri Raya Tahun 2025, Selasa pagi (7/10). Kegiatan akbar yang diikuti oleh 565 Penyuluh Agama lintas agama ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bakhtiar.



Turut hadir dalam acara pembukaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz, Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam Kabupaten Kediri Agus Salim, serta Penyelenggara Katolik Abton Tse. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Trenggalek, para Kepala Kemenag se-Wilayah Kerja Kediri, dan Kasi Bimas Islam se-Wilayah Kerja Kediri.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bakhtiar, menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para penyuluh agama yang tergabung dalam Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) atas keberhasilan menyelenggarakan kegiatan besar secara mandiri.

"Ini adalah bukti nyata bahwa para penyuluh agama memiliki semangat tinggi dan komitmen kuat dalam rangka 'berhikmah untuk negeri'," ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa IPARI harus terus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan nilai-nilai keagamaan dan Moderasi Beragama di tengah masyarakat yang semakin kompleks dan multikultural.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz, yang juga bertindak sebagai Ketua Wilayah Kerja (Wilker) Kediri, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 7–8 Oktober 2025, dengan diikuti oleh penyuluh agama dari berbagai latar belakang agama.

"Tujuan dari kegiatan Kemah Penyuluh Agama ini adalah untuk membekali para penyuluh dengan wawasan filosofis, teologis, dan praktis terkait peran mereka dalam mengimplementasikan program ASTA PROTAS Kementerian Agama,” jelas Achmad Fa’iz.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penting untuk:

Menguatkan kesadaran kolektif lintas agama dalam menjaga kerukunan dan menumbuhkan rasa cinta kemanusiaan sebagai basis moderasi beragama.

Mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi dalam penyuluhan agama, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam dan keberlanjutan ekosistem.

Penyuluh agama, tegasnya, merupakan agen transformasi sosial yang memiliki peran strategis dalam membumikan nilai-nilai luhur agama di tengah masyarakat yang plural dan dinamis.


Kegiatan Kemah Penyuluh Agama Kediri Raya ini bukan hanya menjadi ajang pertemuan dan konsolidasi para penyuluh, tetapi juga simbol nyata dari komitmen bersama lintas agama untuk menjaga kerukunan, memelihara kebhinekaan, serta menanamkan nilai-nilai moderasi dan ekoteologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.