Pencarian

“GELORA Ekonomi Umat: 30 Dhuafa dan 15 Pelaku Ekonomi Kreatif Terbantu di Lereng Laharpang”

Kediri – Udara sejuk kawasan pegunungan Puncu di jalur pendakian Laharpang, Kamis (2/10/2025), menjadi latar terselenggaranya kegiatan Gerakan Kolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi (GELORA Ekonomi Umat Berbasis Ekoteologi) dengan mengusung tema “Alam Lestari, Umat Mandiri, Amal Bhakti untuk Negeri.” Bertempat di Kedai Kopi Laharpang, acara ini berlangsung sejak pagi hingga sore, menghadirkan beragam agenda inspiratif yang menyatukan nilai spiritualitas, pemberdayaan masyarakat, dan kepedulian lingkungan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan registrasi peserta yang disambut melalui welcome coffee ditemani alunan musik akustik khas pegunungan. Kehangatan suasana semakin terasa saat Ketua PD IPARI Kabupaten Kediri, Alfiatu Solikah, menyampaikan Ucapan Ta’dzim sebagai pembuka, disusul sambutan Kepala Pemerintahan Dusun Laharpang, Sudarmono. Dalam pesannya, ia menyampaikan terima kasih atas pembinaan dan pelatihan yang diberikan, sekaligus mengundang peserta untuk kembali hadir pada Januari mendatang untuk menikmati hasil bumi pegunungan.



Acara resmi dibuka oleh Kepala Kemenag Kabupaten Kediri, H. Achmad Fa’iz, yang menegaskan pentingnya kesinambungan program serta peran strategis penyuluh agama dalam membina umat hingga wilayah terpencil, sekaligus menjaga keharmonisan sosial.

Memasuki sesi utama, materi disampaikan oleh H. Abbas Sofwan Matla’il Fajar, Pengampu Majelis Laharpang Ngopi (Ngaji oleh Prayogane Ilmu) sekaligus Dosen Fakultas Syariah UIT Lirboyo. Ia memaparkan konsep ekoteologi dan strategi pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan dalam diskusi interaktif bertajuk “Bagaimana Desa Bernapas, Umat Berdaya?” Peserta juga berkesempatan melakukan praktik lapangan dengan meninjau pemberdayaan masyarakat sekitar Kedai Kopi Laharpang.

Berlanjut pada sesi berikutnya, pendamping UMKM, Imam Syafi’i, membimbing peserta melalui coaching clinic digital marketing dan teknik pengemasan produk. Dengan memanfaatkan kamera smartphone, peserta diajari praktik foto produk agar lebih menarik dan siap bersaing di pasar digital. Saat istirahat ISHOMA, peserta menikmati hidangan khas pedesaan berupa nasi jagung, sayur gunung, dan kopi hangat di alam terbuka.


Selepas istirahat, Alwi Jamaluddin menyampaikan materi pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM, guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk lokal. Kepedulian sosial juga diwujudkan dengan penyerahan bantuan simbolis kepada masyarakat dhuafa sebanyak 30 orang, yang disertai doa bersama di bawah rindangnya pepohonan.

Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh 15 pelaku ekonomi kreatif yang mendapatkan bimbingan teknis serta pendampingan agar produk mereka semakin berdaya saing di pasar digital maupun pasar halal.

Menjelang sore, peserta diajak berdialog dan berbagi kisah sukses UMKM lokal, sekaligus merumuskan rencana tindak lanjut melalui diskusi kelompok kecil. Puncak acara ditandai dengan deklarasi kolaborasi bersama bertajuk Asta Protas, diakhiri dengan foto bersama penuh semangat kebersamaan.


Acara ditutup dalam suasana hangat ramah tamah, ditemani alunan musik akustik dan secangkir kopi pegunungan. Seluruh rangkaian kegiatan mencerminkan pesan yang terus menggema dari lereng Laharpang: menjaga kelestarian alam, memberdayakan umat, dan menguatkan ekonomi adalah satu kesatuan yang saling menguatkan. (PD IPARI)